RAPAT KERJA DENGAN MITRA TJSLP/PKBL PERIHAL PERENCANAAN STRATEGI PERUSAHAAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM TJSLP/PKBL JAWA BARAT

Dalam merealisasikan mengembangkan program Coorporate Social Responsibility (CSR) dan program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di Jawa Barat. Karena itu, Tim Fasilitasi CSR-Jabar mengundang perusahaan di Jawa Barat mengadakan rapat kerja. Tujuan diadakan rapat kerja untuk membahas mengenai “Strategi Perusahaan dalam Pelaksanaan Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSLP) dan Program Kemitraan dan Bina Lingungan (PKBL) di Jawa Barat. Kegiatan rapat kerja ini berlangsung di Ruang Sidang Bidang Pendanaan Pembangunan Bappeda Provinsi Jawa Barat.

Bisnis yang bertanggung jawab secara sosial mempertimbangkan tidak hanya apa yang terbaik bagi perusahaannya saja tetapi juga apa yang terbaik bagi masyarakat Jawa Barat. Sebagian besar perusahaan di Jawa Barat secara cermat menyadari kebutuhan untuk memastikan bahwa produk dan proses mereka menjadi “bersahabat dengan lingkungan”. Aktivitas kepedulian perusahaan salah satunya adalah Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fungsi yang sangat penting dalam mengembangkan lingkungan sosial perusahaan sehingga perkembangan masyarakat Jawa Barat akan seiring dengan perkembangan perusahaan yang ada di Jawa Barat. Fenomena ini menjadi agenda perubahan besar yang dapat memberikan harapan rasa keadilan dan memberi peluang untuk mewujudkan kesejahteraan yang berkelanjutan (sustainable development).

Idealnya Corporate Social Responsibility (CSR) harus menjadi bagian yang terintegrasi dalam kebijakan perusahaan yang merupakan investasi masa depan perusahaan (social investment) bukan sekedar dianggap biaya sosial (cost social). Sayangnya, kebanyakan perusahaan masih melihat Corporate Social Responsibility sebagai bagian dari biaya atau tindakan reaktif untuk mengatisipasi penolakan masyarakat dan lingkungan.

Dalam perkembangannya pelaksanaan kegiatan TJSLP/PKBL (CSR) para stakeholder diharapkan mendukung penuh kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Barat ini diantaranya adalah: perusahaan, pemerintah, dan masyarakat. Dalam implementasi program-program Corporate Social Responsibility, diharapkan ketiga elemen tersebut saling berinteraksi dan mendukung, karenanya dibutuhkan partisipasi aktif masing- masing stakeholder agar dapat bersinergi, untuk mewujudkan dialog secara komperhensif. Dengan partisipasi aktif dari para stakeholder diharapkan pengambilan keputusan, menjalankan keputusan, dan pertanggungjawaban dari pelaksanaan CSR akan diemban secara bersama.

Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture. Proses pembuatan strategi terdiri dari tiga tahap: perumusan strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi.

“Perumusan strategi” mencakup pengembangan visi dan misi, indentifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian alternatif strategi, dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan. Keputusan perumusan strategi mendorong suatu organisasi untuk komit pada produk, pasar, sumber daya, dan teknologi spesifik selama kurun waktu yang lama. Strategi menentukan keunggulan kompetitif jangka panjang, ke arah yang lebih baik atau lebih buruk, keputusan-keputusan strategis memiliki konsekuensi multifungsional yang luas dan pengaruh yang besar atas suatu organisasi.

“Penerapan strategi” mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi-strategi yang telah dirumuskan dapat dijalankan. Penerapan strategi mencakup pengembangan budaya yang sportif pada strategi, penciptaan struktur organisasional yang efektif, pengerahan ulang upaya-upaya pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan serta pemanfaatan sistem informasi, dan pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi. Penerapan strategi sering kali disebut dengan tahap aksi dari manajemen strategi.

Menerapkan strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk melaksanakan strategi yang telah dirumuskan. Sering kali dinggap sebagai tahap yang paling sulit dalam manajemen strategi. Penerapan strategi membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan. Penerapan strategi yang berhasil bergantung pada kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan. Tantangan penerapan strategi adalah merangsang manajer dan karyawan di segenap organisasi untuk bekerja dengan rasa bangga dan antusias demi tujuan yang telah ditetapkan.

“Penilaian strategi” adalah tahap terakhir dalam manajemen strategi. Semua strategi terbuka untuk dimodifikasi di masa yang akan datang karena berbagai faktor ekternal dan internal terus menerus berubah. Tiga aktivitas penilaian strategi yang mendasar adalah:

  1. Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini;
  2. Pengukuran kinerja;
  3. Pengambilan langkah interaktif.
ALAMAT

JL. Letjen S. Parman No. 15,
Margadadi, Indramayu, Margadadi,
Kec. Indramayu, Kabupaten Indramayu,
Jawa Barat 45211

HUBUNGI KAMI

Bappeda Indramayu